Sabtu, 19 Maret 2011

Perempuan Mampu Menjadi Pemimpin


           

John Naisbitt dalam buku Megatrends 2000 menyebut ada sepuluh trend yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam millennium ini. Salah satunya adalah “Dasawarsa dalam Kepemimpinan”. Diperkirakan, kepemimpinan perempuan ke depan akan semakin menguat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya “kaum hawa” yang duduk dalam posisi-posisi strategis baik di legislative, eksekutif maupun sector professional. Keterlibatan kaum perempuan dalam dunia politik juga dirasakan semakin menambah dinamika kehidupan politik. Menyadari hal ini, kalangan partai-partai politik pun, tidak luput memberikan wadah bagi kaum perempuan yakni melalui pembentukan sayap partai. Partai Demokrat, sebagai partai modern juga memiliki organisasi sayap bagi kalangan perempuan yakni Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI). Sabtu pagi (19/2) bertempat di Hotel Premier Pekanbaru dideklasikanlah PDRI Provinsi Riau yang diketuai oleh Rita Sahara, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Riau.Bagaimanakah sosok dan pemikirannya?

Laporan: Subur Ratno, Pekanbaru


            KIBARAN bendera “biru” Partai Demokrat menghiasi ruas jalan Jendral Sudirman, Sabtu pecan lalu. Sejak tampuk pimpinan Partai Demokrat Riau dipegang oleh HR Mambang Mit, Demokrat terus berbenah. HR Mambang Mit yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau memang cukup membuat antusiasme kader-kader Demokrat Riau semakin tinggi. Kibaran bendera yang berada di jalan-jalan itu ternyata  tidak hanya bendera partai saja, tetapi masih ada satu lagi bendera yang kelihatannya masih asing di pelupuk mata kita. Warnanya biru identik dengan Demokrat, namun logonya berbentuk semacam bunga. Bendera tersebut adalah bendera organisasi sayap perempuan partai besutan “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono” yakni Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI). Pagi itu adalah acara pelantikan PDRI Provinsi Riau yang diketuai oleh Rita Sahara, salah seorang anggota DPRD Provinsi Riau.
            Suasana Ballroom Hotel Premier yang belum lama ini beroperasi pun terasa begitu meriah. Ratusan kader Partai Demokrat Riau tampak hadir. Tak terkecuali Ketua DPD Demokrat Riau, HR Mambang Mit, Sekretaris DPD Riau Koko Iskandar, dan Anggota DPR RI dari Partai Demokrat daerah pemilihan Riau, M. Nasir. Rita Sahara, secara resmi dilantik oleh Ketua Umum DPP PDRI, Ibu Titiek Budhisantoso. Titiek Budisantoso merupakan istri mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat pertama, Subur Budhisantoso.
            “Dalam perkembangan peradaban dunia saat ini, perempuan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. Tetapi perempuan juga mampu menjadi  pemimpin baik didalam kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara,” ujar Rita Sahara sesaat setelah pelantikan dirinya sebagai Ketua DPD PDRI Provinsi Riau. Menurut anggota DPRD Riau daerah pemilihan Inhil ini, PDRI merupakan bagian tidak terpisahkan dari Partai Demokrat yang bertujuan menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat yang demokratis, sejahtera, aman dan damai. Terkait kondisi kekinian menyangkut kaum perempuan, Rita Sahara menyatakan bahwa meskipun dominant dalam jumlah, namun dalam realitanya kaum perempuan belum memaksimalkan perannya di tengah-tengah masyarakat.
            “Fakta membuktikan bahwa perempuan masih menjadi objek dalam rumah tangga. Perdagangan perempuan (trafficking) masih marak terjadi dan berbagai masalah lain yang menyangkut kaum perempuan. Itulah potret buram perempuan di Indonesia,” jelasnya. Hal tersebut kata Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau itu, adalah suatu hal yang masih terus diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengingat presentasinya merupakan dominant di Indonesia.
            Menyinggung tentang organisasi, Rita mengatakan bahwa Visi PDRI adalah menegakkan keadilan, demokrasi dan kesejahteraan dengan memperkuat partisipasi perempuan. Dijelaskan, ada tiga azas yang menjadi pola piker perjuangan PDRI yakni, pertama: Non Diskriminatif, PDRI menyadari benar arti penting keragaman budaya, etnis, adapt istiadat dan budaya bangsa Indonesia. Kedua, Nasionalis, PDRI merupakan organisasi yang sangat menjunjung tinggi semangat cinta tanah air, bangsa dan Negara serta siap untuk membela bangsa dan Negara. Ketiga, Religius, PDRI berpandangan aspek religius merupakan aspek yang sangat penting yang mengatur sendi-sendi dalam kehidupan.
            Keberadaan perempuan dalam dunia politik memang tidak dinafikkan lagi. Hal ini terjadi pasca reformasi dimana terjadi perubahan yang mendasar dalam peraturan perundang-undangan. Kran partisipasi perempuan dalam pemilihan umum (pemilu) untuk menjadi calon anggota DPR, DPRD  dan DPD terbuka lebar. Bahkan, pada pemilu 2009 yang lalu, menurut UU Pemilu, partai-partai politik wajib memasukkan kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon tetap (DCT) anggota legislative. Selamat buat Ibu Rita Sahara, Ketua PDRI Provinsi Riau….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar