Jumat, 18 Maret 2011

Berharap Tuah Angka 9...



“Ini adalah sejarah baru. Calon Walikota datang dua kali,” ujar Yusri Munaf ketika menerima kedatangan rombongan Partai Demokrat yang mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru 2011-2016, Firdaus MT-Ayat Cahyadi…

Laporan: Subur Ratno, Pekanbaru

SEBUAH mobil mercy bernomor polisi BM 1 XL menghentikan laju perputaran rodanya di halaman Masjid Ar Rahman. Dari dalam mobil, keluar sesosok lelaki dengan mengenakan jas berwarna biru berlogo seperti mobil yang dinaikinya “bintang mersi”. Tak ketinggalan, diatas kepala melekat peci berwarna hitam. Begitu turun dari mobil, ia langsung dikerumuni para kader dan pendukungnya yang telah beberapa saat menunggu. “Hidup Demokrat, Hidup Demokrat,” teriak beberapa kader. Sosok tersebut tidak lain adalah HR Mambang Mit, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau. Sang ketua partai itu pun dikelilingi pengurus teras seperti Sekretaris DPD Koko Iskandar, Wakil Ketua drh Chaidir, Ruskin Har, Ketua DPC PD Kota Suratini Sulestyaningrum, Sekretaris DPC Firdaus Basir, Maizir Mit dan kader demokrat lainnya. Rombongan lalu menuju ke kantor KPUD Kota Pekanbaru yang terletak tepat dibelakang masjid. Pagi itu, Rabu (9/3) merupakan batas terakhir pendaftaran calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru. Informasi yang beredar, Partai Demokrat akan memberikan dukungan kepada pasangan calon walikota dan wakil walikota Firdaus MT-Ayat Cahyadi, yang sebelumnya telah didaftarkan oleh koalisi empat partai politik yakni PKS, Hanura, PBB dan PDK.

Sebuah meja panjang dengan alas meja berwarna hijau telah rapi diruang KPUD. Beberapa kursi juga telah tersusun berhadap-hadapan. Dibelakangnya deretan kursi tanpa meja juga sudah stanby. Jumlahnya kurang lebih sekitar 30-an, cukup untuk mengantisipasi para pendukung pasangan calon. Ketua KPUD Kota Pekanbaru, Yusri Munaf telah mengambil posisi diikuti anggota KPUD lainnya yakni Makmur Hendrik, T.Rafrizal dan Neni. Didepan Ketua dan anggota KPUD, duduk berhadap-hadapan pasangan calon Firdaus MT-Ayat Cahyadi, didampingi Ketua DPD Demokrat Riau HR Mambang Mit, Sekretaris DPD Koko Iskandar, Ketua DPC Kota Pekanbaru, Suratini Sulestyaningrum serta Sekretaris DPC Firdaus Basir. Setelah dibuka dengan ucapan salam, Makmur Hendrik sebagai Ketua Pokja Pendaftaran kemudian mempersilakan kepada pengurus Partai Demokrat untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke kantor KPUD. “Kami persilakan kepada Partai Demokrat untuk menjelaskan apa kiranya maksud dan tujuan kedatangan Partai Demokrat ke KPUD,” ujar Makmur yang juga salah seorang tokoh pers di Riau.

Tanpa menunggu waktu yang terlalu lama, Firdaus Basyir, Sekretaris DPC Demokrat Kota Pekanbaru mengambil mikrofon yang sudah tersedia diatas meja. Mantan pengacara kondang yang kini menjadi anggota DPRD Kota Pekanbaru ini pun langsung membacakan naskah dukungan DPC Partai Demokrat Kota Pekanbaru. Surat bernomor 002/TS/III/2011 yang dibacakan Firdaus menyatakan bahwa Partai Demokrat mendukung PKS, Hanura, PBB dan PDK yang telah mendaftar dengan surat bernomor 001/TS/III/2011 dengan pasangan calon walikota dan wakil walikota Firdaus MT-Ayat Cahyadi. Firdaus Basyir kemudian menyerahkan surat dukungan kepada Ketua Pokja Pendaftaran, Makmur Hendrik. “KPUD Kota Pekanbaru secara resmi menerima tambahan pencalonan dari Partai Demokrat atas nama pasangan calon Firdaus Ayat,” ujar Makmur yang langsung disambut amplus meriah dari kader partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Penyerahan dukungan Partai Demokrat kepada pasangan Firdaus-Ayat sekaligus mengakhiri kesimpangsiuran arah dukungan partai berlambang bintang mercy ini. Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Demokrat Riau sempat menyatakan bahwa Partai Demokrat telah mendukung pasangan Septina-Erizal Muluk. Gara-gara pernyataan tersebut, menurut salah seorang sumber di Demokrat, Ketua DPD Partai Demokrat Riau HP Mambang Mit marah-marah.

“Kenapa Partai Demokrat mendaftar pada tanggal 9?”ujar Firdaus yang kemudian langsung dijawabnya sendiri. Karena, Partai Demokrat didirikan pada tanggal 9 bulan 9 serta jumlah anggota DPRD Kota Pekanbaru juga ada 9. “Mudah-mudahan angka 9 memberikan keberuntungan,” ujar Firdaus Basyir yang juga ikut mendaftar pada panitia seleksi pennjaringan sebagai calon wakil walikota internal Demokrat ini. Kontan, hadirin yang ada diruangan KPUD tertawa terbahak-bahak atas penjelasan makna angka 9 ini. Ketua KPUD Kota Pekanbaru, Yusri Munaf secara singkat mengatakan bahwa pendaftaran kedua kali yang dilakukan oleh Partai Demokrat adalah sejarah baru. “Ini adalah sejarah baru. Calon Walikota datang dua kali,” ujar Yusri Munaf. Namun begitu, kata akademisi dari Universitas Islam Riau (UIR) ini selagi dalam rentang waktu pendaftaran, pendaftaran dukungan dimungkinkan.

Terkait dukungan Partai Demokrat kepada pasangan calon Firdaus-Ayat, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau HR Mambang Mit mengatakan bahwa proses pengusungan ini atas kehendak kader Partai Demokrat Kota Pekanbaru, DPD PD Provinsi Riau dan DPP Partai Demokrat. Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan bahkan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun mendukung. “Partai Demokrat dalam pengusungan ini benar-benar melihat aspirasi rakyat Kota Pekanbaru,” ujar Mambang Mit yang juga Wakil Gubernur Riau. Firdaus, menurut Mambang merupakan seorang birokrat yang tidak pernah cacat dalam tugasnya. Tehnokrat yang ahli dalam bidangnya. Sedangkan Ayat Cahyadi adalah seorang figur yang religius dan benar-benar mengerti kehidupan masyarakat. “Perpaduan ini bisa menampung aspirasi seluruh rakyat Pekanbaru,” ujar Mambang Mit.

Dijumpai di tempat yang sama, mantan Ketua DPRD Riau mengatakan sosok Firdaus MT sangat cocok untuk memimpin Kota Pekanbaru ke depan. “Walikota Pekanbaru ke depan mesti seorang yang mempunyai visi perencanaan kota,” ujar Chaidir. Dijelaskannya, apalagi dihadapkan pada tantangan-tantangan ke depan. Karena, di era sekarang ini, pengalaman-pengalaman yang sifatnya simbolistik tidak memadai lagi. Menurut penulis beberapa buah buku ini yang dimaksud dengan pengalaman simbolistik adalah pengalaman yang bersifat organisasi. “Kan banyak orang yang dibesarkan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan. Itu tidak memadai lagi. Melalui organisasi-organisasi tersebut, seseorang bisa saja dikenal dan popular dikalangan organisasi. Tetapi dia tidak punya visi yang kuat bagaimana gerbong kota ini mau dibawa,” jelas Chaidir. Nah, menurut Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau ini, Firdaus MT memenuhi kriteria itu.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar