Sabtu, 19 Maret 2011

"Pemuda Kita Mesti Menjadi Pemuda yang Mandiri"





Muda, lincah,cerdas dan energik itulah kesan pertama ketika kita berhadapan dengan sosok yang menjadi tamu Daulat Riau minggu ini. Sekali terjun ke kancah politik, langsung terpilih menjadi anggota DPRD Riau. Tidak tanggung-tanggung, bertempur di medan yang terbilang berat yakni daerah pemilihan (dapil) Kota Pekanbaru, ia mampu melenggang mulus ke Gedung Lancang Kuning DPRD Riau. Ia pun mematahkan mitos, bahwa selama ini wakil-wakil rakyat selalu didominasi oleh kalangan generasi tua. Ia mampu membuktikan, bahwa generasi muda mempunyai kemampuan apabila diberikan kesempatan. Siapakah dia dan bagaimana kiprahnya diluar tugas-tugasnya  sebagai wakil rakyat?

Laporan Subur Ratno, Pekanbaru

            ORANGTUANYA memberikan nama Faisal Aswan. Meski, usianya tergolong masih sangat muda namun kiprahnya tidak bisa diragukan lagi di Bumi Lancang Kuning. Ketika dilantik menjadi anggota DPRD Riau September 2009 lalu, umurnya baru 28 tahun. Tentunya, merupakan sebuah prestasi yang sangat luar biasa untuk ukuran seorang anak muda seusia itu mampu terpilih menjadi anggota DPRD tingkat provinsi. Ia pun “dinobatkan” sebagai anggota termuda.
            Diluar tugasnya sebagai anggota dewan, politisi Partai Golkar ini juga disibukkan dengan mengurus sebuah organisasi kepemudaan yakni Karang Taruna. Ia merupakan Ketua Karang Taruna Provinsi Riau. Ketika Daulat Riau menghubunginya, Faisal bahkan masih berada di kabupaten Siak untuk melakukan konsolidasi Karang Taruna di “Negeri Istana” tersebut. Nama karang taruna, tentunya sudah tidak terasa asing lagi di telinga kita. Tersebab, Karang Taruna merupakan wadah tempat berhimpunnya para pemuda yang keberadaannya sejak dulu telah menjangkau hingga ke desa-desa.
Dijelaskan Faisal, Karang Taruna juga merupakan mitra strategis pemerintah dalam proses-proses pembangunan. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemerintahan desa, menempatkan Karang Taruna sebagai kelembagaan yang berada di desa atau kelurahan yang diharapkan mempunyai kepekaan sosial termasuk didalamnya memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi dalam dirinya seperti masalah pengangguran, keagamaan, keolahragaan dan lain lain.
“Kita mengharapkan, generasi muda kita mampu untuk mengembangkan semangat berwirausaha dan membuka lapangan usaha. Pemuda kita mesti menjadi pemuda yang mandiri,” ujar pria kelahiran Indragiri Hilir ini. Untuk mendorong semangat kemandirian pemuda menurut Faisal, Karang Taruna mempunyai program andalan yakni KUBE (Kelompok Usaha Bersama). Menurut Faisal, pihaknya akan merealisasikan penyediaan bantuan usaha untuk Karang Taruna. “Untuk Kota Pekanbaru, pada tahun 2011 setiap kelurahan akan diberikan bantuan usaha,” jelas anggota DPRD Riau dapil Kota Pekanbaru ini dengan mantap.
Ditangan seorang Faisal, Karang Taruna menjelma menjadi organisasi yang besar dan diperhitungkan. Seakan-akan, Karang taruna kembali menemukan “ruh”-nya seperti pada masa-masa Orde Baru dulu. Tidak bisa dipungkiri, Karang Taruna memang begitu melekat keberadaannya ditengah-tengah pemuda di desa-desa ketika itu. Namun, seiring tumbangnya Soeharto, eksistensi Karang Taruna pun mulai meredup. Kini, Faisal mampu membangkitkan kembali semangat pemuda-pemuda di Riau untuk ber-Karang Taruna.
            Konsolidasi-konsolidasi organisasi pun terus digiatkan dan digalakkan. Dalam kerangka itu, ia menargetkan bahwa Karang Taruna akan terbentuk di 153 kecamatan dari 12 kabupaten/kota se-Riau. Dengan semakin besarnya jaringan Karang Taruna, ia juga mengharapkan pemerintah memberikan perhatian dan pembinaan-pembinaan. “Sehingga suatu saat nanti akan muncul kader-kader Karang Taruna yang berprestasi yang mempunyai aktivitas yang berguna bagi masyarakat, daerah, bangsa dan negara,” ujar tokoh muda “beringin” ini menutup perbincangan***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar